Setiap halaman web di internet memiliki URL unik yang menggambarkan lokasi dan konten halaman tersebut. Namun, beberapa URL mungkin terkesan panjang dan sulit dibaca, sementara yang lainnya singkat dan mudah diingat.
Mesin pencari seperti Google cenderung lebih menyukai URL yang ringkas dan teroptimasi dengan baik.
Jadi, bagaimana cara membuat URL yang tidak hanya ramah pengguna tetapi juga membantu peringkat SEO? Mari kita bahas lebih lanjut.
Apa Itu URL dan Mengapa Penting untuk SEO?
URL (Uniform Resource Locator) adalah alamat atau pengenal untuk sebuah halaman web di internet.
Setiap URL biasanya terdiri dari beberapa elemen yang bekerja bersama untuk menunjuk sumber daya tertentu, seperti halaman web, gambar, atau file.
Komponen utama dari URL meliputi:
Struktur URL yang Umum
- Protokol: Menentukan jenis protokol yang digunakan untuk mengakses sumber daya, seperti HTTP atau HTTPS.
- Subdomain: Bagian tambahan yang digunakan untuk mengkategorikan konten dalam situs web.
- Nama Domain: Nama unik yang mengidentifikasi situs web.
- TLD (Top-Level Domain): Ekstensi domain seperti .com, .org, atau .net yang menunjukkan jenis situs web.
- Path (Jalur Halaman): Lokasi spesifik halaman dalam struktur URL situs.
Dengan struktur yang jelas dan sederhana, URL dapat membantu mesin pencari lebih memahami dan mengindeks halaman Anda dengan lebih baik, yang pada akhirnya meningkatkan peringkat pencarian.
Mengapa Panjang URL Penting untuk SEO?
Panjang URL memainkan peran besar dalam pengalaman pengguna dan SEO. URL yang lebih pendek sering kali lebih mudah dibaca, diingat, dan dibagikan, yang membantu meningkatkan tingkat klik (CTR) dan interaksi organik.
Jika URL terlalu panjang, mesin pencari mungkin akan memotongnya, sehingga berpotensi mengurangi klik dan merusak visibilitas halaman.
Praktik Terbaik untuk Panjang URL Ideal
Panjang URL yang ideal biasanya berkisar antara 50 hingga 60 karakter. URL yang lebih pendek sering kali lebih efektif karena lebih mudah dibaca, lebih ramah pengguna, dan lebih mudah dibagikan di media sosial atau melalui email.
Hindari menyertakan karakter yang tidak perlu seperti ID sesi atau angka yang tidak relevan.
Batasan Panjang URL di Browser Populer
Berikut adalah batasan panjang URL di beberapa browser utama:
- Chrome: 2 MB atau sekitar 2048 karakter.
- Firefox: 65.536 karakter.
- Safari: 80.000 karakter.
- Internet Explorer: 2.083 karakter.
Meskipun browser memiliki batasan yang sangat besar, penting untuk tetap menjaga URL tetap ringkas dan mudah dikelola.
6 Praktik Terbaik dalam Menyusun URL yang SEO-Friendly
1. Buat URL Anda Lebih Pendek
Panjang URL yang ideal adalah 50-60 karakter. URL yang lebih pendek tidak hanya lebih mudah dibaca dan diingat, tetapi juga lebih cenderung tidak terpotong dalam hasil pencarian. Hindari menggunakan angka atau karakter yang tidak relevan dalam URL Anda.
Contoh: URL yang optimal: www.example.com/tips-blogging
URL yang panjang: www.example.com/best-blogging-tips-for-beginners-2025
URL yang lebih pendek juga memudahkan pembaruan konten di masa mendatang tanpa merusak struktur URL.
2. Gunakan Kata Kunci dalam URL
Sertakan kata kunci yang relevan dalam URL untuk membantu mesin pencari memahami konteks halaman Anda. Misalnya, jika artikel Anda tentang “tips blogging”, pastikan kata kunci tersebut ada di dalam URL.
Hindari penjejalan kata kunci, dan gunakan kata kunci ekor panjang (long-tail keywords) untuk hasil yang lebih baik.
Contoh Kata Kunci Ekor Panjang:
- Daftar periksa SEO gratis
- Sepatu lari wanita terbaik
- Tips blogging untuk pemula
Penggunaan tanda hubung untuk memisahkan kata-kata juga membantu URL lebih mudah dibaca.
3. Hindari Penggunaan Kata Henti dalam URL
Kata-kata seperti “the”, “and”, “is”, atau “of” tidak memberikan banyak nilai pada mesin pencari dan sebaiknya dihindari dalam URL.
Menghapus kata-kata henti akan membantu membuat URL lebih singkat dan mudah dipahami.
Contoh: URL yang lebih bersih: www.example.com/cara-membuat-pancake
URL dengan kata henti: www.example.com/cara-untuk-membuat-pancake
Namun, pastikan untuk mempertimbangkan konteks sebelum menghapus kata-kata tersebut.
4. Gunakan URL Kanonik untuk Menghindari Konten Duplikat
Jika situs web Anda memiliki banyak halaman dinamis, seperti daftar produk atau profil pengguna, tag URL kanonik penting untuk mencegah masalah konten duplikat.
URL kanonik membantu mesin pencari mengetahui halaman mana yang harus diindeks dan menghindari penalti untuk konten yang sama di beberapa halaman.
5. Gunakan Pengalihan 301 untuk Perubahan URL
Jika Anda perlu mengubah URL, hindari melakukannya secara langsung karena ini dapat merusak peringkat pencarian Anda. Sebaliknya, gunakan pengalihan 301 untuk mengarahkan pengunjung ke URL baru tanpa kehilangan “link juice” atau otoritas halaman.
Pengalihan 301 adalah cara yang efektif untuk memastikan halaman yang sudah diindeks tetap mendapat perhatian dari mesin pencari.
6. Jangan Sertakan Tanggal dalam URL
Menghindari penggunaan tanggal dalam URL sangat penting, kecuali jika konten Anda sensitif terhadap waktu (seperti artikel berita). Konten yang sering diperbarui atau evergreen akan lebih relevan tanpa tanggal yang membatasi.
Ini membantu menjaga URL tetap relevan dan meningkatkan kesan bahwa halaman selalu up-to-date.
Kesimpulan
Menyusun URL yang ramah SEO adalah langkah penting dalam strategi optimasi website Anda. URL yang pendek, menggunakan kata kunci yang relevan, dan menghindari kata henti dapat membantu meningkatkan visibilitas halaman Anda di mesin pencari dan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
Terapkan praktik terbaik ini dan pastikan URL Anda selalu mudah dibaca, mudah diingat, dan relevan dengan konten yang ada.
Dengan mengikuti pedoman ini, Anda tidak hanya meningkatkan peluang untuk peringkat yang lebih baik, tetapi juga memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik—yang pada akhirnya dapat meningkatkan konversi dan keberhasilan situs web Anda.